Percakapan singkat di suatu sore menjelang gelap..
Pelakon:
Mami adalah saya
Quillon adalah anak pertama saya yang berumur 6 thn
Vellyn adalah anak kedua saya yang berumur 3 thn kurang sebulan
===========================
Mami: Anak-anak...ayo yang nganggur mandi duluan yah....Mami masih sibuk ni, tanggung kerjanya (sedang ngelipet lipet duit)
Quillon: Aku masih sibuk......(sedang berkreasi dengan Legonya)
Mami: okei...kalo gitu....Vellyn dulu yah mandi.....
(*sigh...itu artinya mami harus stop bekerja, karena Vellyn belum bisa mandi sendiri)
Vellyn: enggak....koko dulu aja....Alin macih cibuk....Alin macih cibuk minum cucu...
(sambil manyun manyun...)
Mami (speechless.....): nggg @___@.....hahahaha...jadi siapa mandi duluan ni...?
============================
Terkadang kita sebagai orang tua -sadar atau tidak- amat sangat memaksakan kehendak kita....Kita kasih perintah pada anak mintanya HARUS segera dilaksanakan. Bener apa bener? Tanpa mempedulikan alasan anak menunda-nunda dengan mengatas namakan mengajarkan disiplin.
Akan tetapi sebaliknya....coba diingat-ingat lagi....apakah saat anak "memerintah" kita (baca: minta tolong sama kita) apakah kita segera melaksanakan perintah eh permintaan tersebut?
..................ngggg......kalau saya si enggak...kadang dengan alasan kerjaan masih tanggung bla bla bla yang sejenisnya...yang intinya "mami masih sibuk, bentar yah..."
Dan mereka dengan sabar menunggu saya mewujudkan permintaannya...yang kadang saya sampe beneran lupa (saking asiknya kerja dan saking lamanya nunda) tapi dengan sabar mereka menagih kembali *hiks huaaaaaaa...merasa berdosa bangeeet*
Fair?
Saya hanya coba memahami dan berusaha memposisikan diri sebagai mereka dalam memberikan toleransi dan kesediaan menunggu. Kesibukan anak2 saya adalah berkisar bermain sambil berkarya dan nonton film kartun.
Pernah suatu ketika saya melihat anak saya sedang berpikir keras untuk memecahkan masalah design Lego nya...sementara saya hendak mulai koar-koar memerintah dia untuk makan. Saya lalu berpikir wow...apa yang dia lakukan sama seperti yang saya lakukan...proses berpikir dalam merancang karya. Dan kalau saya, amat sangat tidak suka diganggu apalagi di cut saat saya sedang berproses design..Saya ngga suka setengah2 dalam bekerja...Well....disitulah saya jadi menjadi sangat memahami anak saya...Dan saya memberi sedikit toleransi plus pengertian..
Disiplin jaman sekarang sepertinya tidak dengan memaksa..
Anak-anak adalah manusia kecil..mereka juga punya karep sendiri, punya kepentingan sendiri, punya kesibukan versi mereka sendiri. Tugas kita manusia yang lebih besar meluangkan hati untuk berusaha mengerti, memahami selanjutnya mengarahkannya...
sepertinya pernah membaca cuplikan tulisan ini di status fb... tetapi dengan uraian yg lebih panjang, jadi mengena pesan-pesan yang ingin disampaikan..
BalasHapuskalau boleh jujur, rasanya sulit ya melepaskan bayang2 bagaimana kita dulu dididik oleh orang tua kita... saat ini cara mendidik anak tidak bisa disamakan dengan dulu. lingkungan dan tantangannya sungguh jauh berbeda..
keep posting ya ^_^
Iyah..td pas lihat2 FB,tergerak untuk memperpanjang status tsb,karena memang inti ceritanya belum tersampaikan lwt FB ^^
HapusBetul banget sis..apalagi kalau pas lg kumpul di rumah ortu,ortu melihat cara didik kita yg menurut mereka slonong boy..kita -yg notabene slamanya juga berstatus anak- harus tahan emosi mempertahankan prinsip..
Ini hanya kumpul sementara lho..(Nginap berkunjung) blm kalau yg bener2 masih tinggal serumah dg ortu.Menjadi tantangan besar..karena disadari atau tidak,sengaja atau tidak sengaja pengasuhan anak kita,ter"kontaminasi" cr pengasuhan ortu kita..